Monday, August 10, 2009

20 Tahun KPKS St. Paulus


Sejak berdirinya, 20 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1989, tak dinyana antusiasme orang-orang Katolik yang terlanjur dianggap pasif terhadap Kitab Suci, sangat tinggi. Walaupun harus melalui tahap pengujian awal dan menunggu antrian untuk wawancara, tidak menyurutkan semangat peserta. Bahkan kian tahun kian meningkat jumlah pesertanya! Yang menggembirakan, semakin banyak pula orang-orang muda yang tercatat sebagai peserta di tiap angkatan, khususnya di angkatan ke-20 ini.

Fortuna dies Natalis KPKS St. Paulus!

Selamat datang Angkatan ke-20!

Friday, July 24, 2009

JADWAL KURSUS SEMESTER GANJIL 2009/2010

(KLIK PADA DAFTAR UNTUK TAMPILAN YANG LEBIH BESAR)

Kuliah semester ganjil 2009 dimulai tanggal 7 Agustus 2009
Mari tingkatkan semangat kita dalam menghadapi semester baru ini.

Thursday, July 9, 2009

PROFIL KPKS ST. PAULUS


LATAR BELAKANG

Kursus Pendidikan Kitab Suci (KPKS) St. Paulus didirikan untuk menanggapi kebutuhan konkret di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) dalam bidang Kitab Suci. Gambaran kebutuhan tersebut misalnya:

  • Di KAJ minat untuk mendalami Kitab Suci semakin tumbuh subur, baik di paroki maupun kelompok kategorial. Tenaga-tenaga yang mampu mendampingi dan memandu pertemuan pendalaman Kitab Suci sangat dibutuhkan.
  • Dalam pertemuan doa di lingkungan, salah satu acara penting adalah pembacaan Kitab Suci, yang disusul dengan renungan. Renungan ini tidak jarang dibawakan oleh “relawan” yang mau, namun kurang mempunyai pemahaman Kitab Suci yang memadai.
  • Dalam masa-masa khusus seperti Bulan Kitab Suci Nasional, Masa Prapaskah, dan Masa Adven dibutuhkan kehadiran seorang pemandu Kitab Suci yang dapat mengarahkan pertemuan pendalaman Kitab Suci menjadi perjumpaan iman dengan Tuhan.
  • Menghadapi berbagai sikap agresif dari berbagai kelompok yang membaca Kitab Suci secara fundamentalis, umat perlu diberi pendampingan dan bimbingan yang sehat dan dapat dipertanggungjawabkan.


TUJUAN

KPKS St. Paulus bertujuan memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan spiritualitas Kitab Suci kepada para peserta kursus, sehingga mereka mampu ikut menjawab kebutuhan Gereja sehubungan dengan pewartaan sabda Tuhan. KPKS St. Paulus juga mempersiapkan tenaga-tenaga yang dapat mendampingi umat, baik dalam pertemuan doa, ibadat, serta pendalaman Kitab Suci di lingkungan, maupun dalam kelompok pendalaman Kitab Suci.


PENDIDIKAN

  • Sistem

Pelaksanaan pendidikan dilakukan dengan Sistem Kredit Semester (SKS). Dalam SKS ini beban studi peserta kursus, beban kerja pengajar, dan beban penyelenggaraan pendidikan dinyatakan dengan satuan yang dinamakan “kredit”. Tiap semester peserta wajib mengikuti sejumlah kursus tertentu yang menghasilkan sejumlah kredit.

  • Lama Pendidikan

3 tahun, yang terbagi dalam 6 semester dan secara keseluruhan terdiri dari 36 SKS.

  • Tenaga Pengajar

Para pengajar berasal dari Lembaga Biblika Indonesia, Komisi Kerasulan Kitab Suci KAJ, Pembaruan Karismatik Katolik, dosen-dosen Program Studi Kateketik Atmajaya, serta mereka yang biasa berkarya dalam pengajaran Kitab Suci.

  • Sertifikat Kelulusan

Sertifikat kelulusan diberikan dalam upacara wisuda kepada peserta kursus yang telah menyelesaikan kursus tiga tahun ini dan dinyatakan lulus.


MATERI PELAJARAN KPKS ST. PAULUS


PENGANTAR

Pengantar Perjanjian Lama

Pengantar Perjanjian Baru

Dasar-dasar Kerasulan Kitab Suci


TAFSIR

Tafsir Taurat

Tafsir Kitab-kitab Sejarah

Tafsir Mazmur

Tafsir Kitab-kitab Kebijaksanaan

Tafsir Kitab Para Nabi

Tafsir Injil Matius/Lukas

Tafsir Injil Markus

Tafsir Injil Yohanes

Tafsir Kisah Para Rasul

Tafsir Surat-surat Paulus

Tafsir Surat-surat Katolik

Tafsir Kitab Wahyu


TEOLOGI

Teologi Dasar

Teologi Perjanjian Lama

Teologi Perjanjian Baru

Teologi Gereja & Sakramen


LATIHAN-LATIHAN

Katekese Kitab Suci

Latihan Pendalaman Alkitab Berkelompok

Latihan Narasi Kitab Suci

Homiletika


ROHANI

Spiritualitas Alkitabiah - Membaca Kitab Suci

Mempertanggungjawabkan Iman Katolik


SEJARAH KPKS SANTO PAULUS


Suatu siang di bulan Juni 1989, lima orang duduk berdesakan di ruang kerja penulis LBI, Jl. Kramat Raya 134 Jakarta. Mereka adalah: P. Martin Harun, OFM (LBI); P. H. Sugiri, SJ (Karismatik), Anton Naben (Paguyuban Dosen Kateketik Unika Atmajaya), Ir. Widodo (peminat Kitab Suci), dan A.S. Hadiwiyata (LBI).


Dengan serius mereka berlima mempertimbangkan tantangan dari Mgr. Leo Soekoto, SJ (Uskup Keuskupan Agung Jakarta waktu itu) yang mempertanyakan mengapa di KAJ tidak diselenggarakan sebuah kursus yang membina para calon pendamping kegiatan umat dalam bidang Kitab Suci? Bukankah kebutuhan itu sudah sangat mendesak, sementara tenaga pengajar bila mau bekerja sama cukup tersedia? Daripada para aktivis menimba ilmu di GerejaGereja lain, akan lebih baik jika kita mengadakannya sendiri.


Pro dan kontra pendirian sebuah kursus dengan jadwal yang ketat, dan dalam jangka waktu yang cukup lama segera digulirkan. Mereka sependapat untuk menjawab tantangan itu secara positif. Setelah beberapa kali mengadakan pertemuan, akhirnya terbentuklah suatu yayasan baru dengan nama Santo Hieronimus. Yayasan inilah yang mengelola kursus yang memiliki jajaran staf pengajar dari Kursus Pendalaman Iman (KPI) Santo Paulus, Kateketik Atma Jaya, Karismatik KAJ, Kerasulan Kitab Suci KAJ, dan Lembaga Biblika Indonesia.


Pertengahan Agustus 1989 dimulailah Kursus Pendidikan Santo Paulus (KPKS) Santo Paulus dengan tujuan khusus memberi bekal kepada para calon pendamping pertemuanpertemuan Kitab Suci di lingkungan-lingkungan. KPKS ingin meniru dan meneladan semangat Santo Paulus, pelindungnya. Maka dari itu dipilihlah moto: “Jikalau aku harus bermegah maka aku akan bermegah atas kelemahanku” (2Kor. 11:30).


Pada awalawal kursus terlihat bagaimana perjuangan pengajar dan staf pengurus dalam mencari bentuk yang pas, sambil mengadakan perubahan dan penyesuaian di sana-sini, terutama yang menyangkut kurikulum.


Angkatan pertama banyak diwarnai dinamika: ada ketegangan, pencarian, kebersamaan, tapi tentu ada juga sikap saling mengerti. Maklumlah, para peserta juga berasal dari bermacammacarn latar belakang dan pendidikan. Dari 68 peserta awal, hanya 38 peserta yang menyelesaikan program kursus (tahun 1992) yang terdiri atas 6 (enam) semester ini.


Tahun demi tahun KPKS telah berkembang dengan sangat baik. P. Martin Harun, OFM bersama Stefan Leks dan A.S. Hadiwiyata yang merupakan pionir KPKS terbantu dengan bergabungnya para ahli Kitab Suci seperti P. C. Groenen, OFM; P. Tom Jacob, SJ; P. Wim van Der Weiden. MSF; Mgr. I Suharyo, Pr; dan Rm. St. Darmawijaya, Pr. Kursus ini juga telah menampung begitu banyak peserta dari banyak kalangan seperti Persekutuan Doa, aktivis paroki, dan juga perorangan. Tahun 1995 Mgr. Leo Soekoto, SJ memanggil Rm. Yohanes Subagyo Pr dan P. Robert Wowor, OFM yang saat itu baru kembali dari studi Kitab Suci di Roma untuk turut terlibat di KPKS Santo Paulus.


Kursus yang bernaung di bawah perlindungan Santo Paulus, pewarta sabda Allah yang andal, ini pada awalnya belum mempunyai ruangan. Atas kemurahan hati para suster Ursulin, KPKS boleh memakai ruang SD Theresia yang sederhana dan kemudian pindah ke SMP Santa Maria. Sejak tahun 2003, KPKS Santo Paulus telah memiliki gedung sendiri, yaitu Gedung LBI di kompleks Gedung Gajah, Tebet-Jakarta Selatan, lengkap dengan segala fasilitas yang diperlukan oleh para murid, seperti perpustakaan, toko buku rohani, serta kapel.


Sampai dengan angkatan 16 ini KPKS telah mengutus lebih dari 500 peserta, yang dengan penuh kebanggaan dan rasa syukur diserahkan kembali ke paroki atau keuskupan tempat asal peserta.


Sesuai harapan Uskup KAJ Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ KPKS Santo Paulus hendaknya dapat senantiasa menjadi tempat untuk mendalami sabda Tuhan. Para lulusannya diharapkan selalu siap untuk melayani Gereja dan umat di bawah bimbingan para imam. Selain itu, semoga melalui KPKS, semangat dan inspirasi Kitab Suci yang dipelajari dapat diwujudkan dalam kehidupan seharihari.***